Pemerintah Provinsi Maluku Utara Gelar Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017

AD
06 Juni 2017
1962
Wakil Bupati Halmahera Selatan, Bp. Iswan Hasjim; Deputi Bidang Koordinasi SDA & Jasa Kemenko Maritim, Bp. Agung Kuswandono; Sekretaris Menteri Pariwisata, Bp. Ukus Kuswara ; Gubernur Provinsi Maluku Utara, Bp. KH. Abdul Ghani Kasuba, Lc; dan Ketua Panitia Nasional WIFT 2017, Bp. Profesor Doktor Rokhmin Dahuri pada saat peluncuran ‘Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017’yang akan berlangsung pada tanggal 25-29 Oktober 2017 di Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan yang akan memperebutkan Piala Presiden RI.

Ajang Turnamen Mancing International Terbesar di Indonesia Sekaligus Memperkenalkan Provinsi Maluku Utara Sebagai Destinasi Wisata dan  Industri Mancing Dunia

 

JAKARTA, 4 Juni 2017  Provinsi Maluku Utara sebagai provinsi yang memiliki jumlah pulau yang cukup banyak yaitu sekitar 1.474 pulau dengan potensi kekayaan alam berupa kekayaan kelautan dan bahari dengan pantai-pantai yang indah, taman laut serta jenis ikan beraneka ragam, sebagai bagian untuk memperkenalkan potensi yang dimilikinya sekaligus menetapkan diri sebagai destinasi wisata dan industri mancing terbaik dunia, segera menggelar sebuah turnamen mancing Internasional terbesar di Indonesia bertajuk ‘Widi International Fishing Tournament’2017 atau disingkat WIFT 2017 yang diluncurkan secara resmi oleh Sekretaris Menteri Pariwisata dan disaksikan oleh Gubernur Maluku Utara serta Bupati Halmahera Selatan bertempat di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta.

 

Dengan mengusung tema ‘North Mollucas A World Fisihing Destination’, ajang WIFT 2017 akan diselenggarakan di Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan pada tanggal 25-29 Oktober 2017 mendatang yang terbuka untuk umum serta memperebutkan Piala Presiden RI. 

 

Sekretaris Menteri Pariwisata, Ukus Kuswara menyambut baik langkah serius yang diperlihatkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk mengangkat potensi bahari ke tingkat yang lebih tinggi. Seperti diutarakannya, “Sebagai pemerintah pusat, kami sangat menghargai dan menyambut baik keseriusan yang diperlihatkan Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk menggerakkan potensi kemaritiman yang dimiliki melalui sebuah ajang turnamen olahraga mancing tingkat Internasional yang terbesar di Indonesia. Dengan adanya ajang WIFT 2017 mendatang secara tidak langsung turut meningkatkan laju ekonomi daerah melalui wisata dan industri mancing. Ajang ini juga akan menggairahkan industri mancing nasional berbasis ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat pesisir. Dengan potensi dan kekuatan bahari yang diimiliki, jika dikelola dengan baik, maka dapat menaikkan citra Provinsi Maluku Utara di tingkat nasional bahkan Internasional dan Pemerintah Pusat senantiasa merangsang Pemerintah Daerah untuk menggali potensi daerah agar menjadi kekuatan ekonomi daerahnya”.

 

Dengan mendapatkan sambutan yang baik dari Pemerintah Pusat yang disampaikan oleh Sekretaris Menteri Pariwisata perihal penyelenggaraan WIFT 2017 mendatang, semakin meningkatkan semangat Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk merancang sebuah ajang turnamen mancing Internasional yang terbesar di Indonesia. “Kami bersyukur mendapatkan restu dari Pemerintah Pusat untuk menggelar ajang WIFT 2017 mendatang. Dengan tujuan untuk mengapresiasi Nawa  Cita Presiden khususnya cita ke 3, 6 dan 7 serta membangun Provinsi Maluku Utara sebagai destinasi wisata dan industri mancing dunia sekaligus memperkenalkan Kepulauan Widi sebagai ikon destinasi mancing nasional, maka WIFT 2017 akan menjadi tempat berkumpulnya para pecinta olahraga mancing tingkat Internasional untuk merasakan sensasi mancing yang berbeda dengan jenis ikan beraneka ragam dimana Provinsi kami dikenal sebagai lumbung ikan khususnya sarang bagi Tuna Sirip Kuning (Yellow Fin Tuna) dan Tuna Gigi Anjing (Dogtooth Tuna). Kami percaya aneka ragam jenis ikan terutama dua ikon ikan tersebut akan menjadi hasil tangkapan yang memberikan kepuasan tersendiri bagi para mancing mania, sebutan pecinta olahraga mancing”, ujar Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.

 

‘Widi International Fishing Tournament 2017

 

WIFT 2017 sendiri merupakan ajang turnamen mancing tingkat Internasional terbesar yang digelar di Indonesia dan merupakan bagian dari pelaksanaan kebijakan Pemerintah dalam optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

 

Kepulauan Widi dipercaya menjadi tuan rumah dikarenakan merupakan salah satu obyek wisata bahari andalan dari Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.  Kabupaten Halmahera sendiri merupakan spot yang memiliki keindahan alam sangat indah, dengan terumbu karang yang bagus serta beraneka ragam ikan yang dapat menjadi target buruan bagi pemancing.

 

Dengan menggandeng berbagai komunitas mancing tingkat nasional maupun Internasional, ajang WIFT 2017 ini diikuti sedikitnya oleh 300 pemancing profesional dengan komposisi 60% berasal dari luar negeri dan 40% berasal dari dalam negeri serta melibatkan ribuan kapal nelayan di Halmahera Utara. Untuk negara peserta luar negeri berasal dari 5 negara Asia yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Jepang; 1 negara Australia, 1 negara Amerika Serikat dan 1 negara Spanyol, sementara untuk peserta dalam negeri berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Adapun untuk kebutuhan turnamen, disiapkan 50 unit kapal dengan maksimum 7 orang pemancing per kapal.

 

Untuk penyelenggaraan ajang WIFT 2017 mendatang, Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengemasnya dalam 4 pilar dasar sehingga memberikan dampak terpadu dan menyeluruh kepada seluruh pihak yang terlibat. Ke-4 pilar dasar tersebut adalah 1) Pilar Edukasi yang ditampilkan melalui Seminar Kelautan dan Workshop Usaha Industri Kelautan. 2) Pilar Transaksi melalui Expo Potensi Kelautan dan Investmen Forum, 3) Pilar Budaya dan Pertunjukan melalui gelaran hiburan seni dan budaya pada seremonial pembukaan dan penutupan dan 4) Pilar Wisata Minat Khusus melalui turnamen mancing dan lomba photo bawah laut (underwater photohunt).

 

Ajang WIFT 2017 juga melibatkan 9 Kementerian terkait yaitu Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Desa Tertinggal, Kementerian Pariwisata, Kementerian Informasi dan Komunikasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri.

 

Untuk seremonial pembukaan WIFT 2017 akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan seremonial penutupan dilaksanakan oleh Gubernur Maluku Utara.

 

Filosofi Logo WIFT 2017

WIFT 2017 adalah implementasi kebijakan pemerintah untuk mengoptimalisasikan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Berangkat dari implementasi kebijakan ini, WIFT pada 2017 juga menggali elemen-elemen sumber daya kelautan dan perikanan yang akan menjadi visi dan misi kegiatan yang dituangkan menjadi logo serta slogan WIFT 2017.

 

Konfigurasi bentuk logo dan identitas kegiatan WIFT 2017 adalah lingkaran dimana bentuk dasar tersebut mencerminkan sebuah tekad dari pemerintah melalui kebijakan pemerintah untuk memajukan seluruh kawasan perairan maupun kepulauan di bawah Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Sedangkan konfigurasi tulisan ‘Widi International Fishing Tournament’ yang dituliskan dalam Bahasa Inggris disajikan hampir mengelilingi lingkarang dan disajikan dalam warna biru cerah, untuk menggambarkan misi kegiatan ini diselenggarakan berskala Internasional; dengan menjunjung tinggi keterbukaan, sportifitas serta integritas penyelenggaraan yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

 

Bentuk lingkaran utama dikelilingi tulisan kegiatan adalah lingkaran utuh berwarna gradasi merah ke jingga, kemudian diatasnya terdapat peta Kepulauan Maluku Utara berwarna gradasi hijau muda diatas permukaan warna matahari pagi; menggambarkan harapan dan  optimisme masyarakat Provinsi Maluku Utara terhadap kemakmuran dan keberhasilan pembangunan masyarakat di kawasan Pesisir Timur Indonesia.

 

Dengan berbagai kekayaan laut yang diwakilkan oleh simbol Ikan Tuna Sirip Kuning (Yellow Fin Tuna), Ikan Mahi-mahi, Ikan Maho, Ikan GT dan Ikan Marlin, divisualkan menari-nari di atas gradasi merah matahari pagi dengan sebutan ‘The Dancing Fish in the Sunrise’ lalu dipertegas dengan akronim dari tulisan ‘Widi International Fishing Tournament’ yaitu WIFT.

 

Tulisan WIFT ditengah  lingkaran: menjadi harapan dari kegiatan ini akan menjadi pusat perhatian masyarakat Internasional, bahwa di kawasan timur Indonesia merupakan kawasan yang terbuka dan ramah kerja sama untuk memajukan perairan sebagai bagian dari warga dunia.

 

Aturan Pertandingan dalam WIFT 2017 

 

WIFT 2017 sendiri merupakan ajang turnamen mancing tingkat Internasional terbesar yang digelar di Indonesia yang menerapkan sistem peraturan standard dari IGFA (International Game Fish Association) dan TBF (The Billfish Foundation) serta menerapkan tag dan release yang mengedepankan sportivitas dan konservasi.

 

Untuk penjurian, ajang WIFT 2017 menggandeng para ahli mancing yang telah memiliki pengalaman mancing yang tinggi baik di tingkat nasional bahkan dunia serta bekerjasama dengan Rumah Mancing yang mengakomodir untuk aturan lomba dan kepesertaan.

 

“Dengan menerapkan aturan Internasional IGFA dan TBF maka kami pastikan ajang WIFT 2017 sebagai turnamen mancing yang dikelola secara profesional sehingga para peserta khususnya yang berasal dari luar negeri sudah terbiasa dengan sistem pertandingan yang kami terapkan dan diharapkan dapat merangsang keikutsertaan lebih banyak lagi peserta luar negeri. Selain itu kami pun berharap ajang WIFT 2017 dapat menjadi salah satu ajang turnamen mancing yang dapat diperhitungkan di kalangan mancing mania”, tutup Ketua Panitia Nasional WIFT 2017, Bapak Rokhmin Dahuri.

 

Untuk informasi seputar WIFT 2017 dapat mengunjungi situs www.wift.events

 

Mari Jadikan Provinsi Maluku Utara Sebagai Destinasi Mancing Dunia!

© MediaCenter MalutProv

Share :