Ternate, 20/09/16,- Kegamanangan pakar Ekonomi dan pelaku usaha Maluku Utara terhadap ketersediaan pangan dan mahalnya bahan pangan yang disuplai dari luar daerah ke Maluku Utara disampaikan pada pembukaan Forum Silaturahmi dan Diskusi Pelaku Usaha yang digagas oleh Forum Malut Post dan Cendekia. Kegiatan tersebut menghadirkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Maluku Utara serta beberapa bupati dan puluhan pengusaha lokal dan pengusaha asal Jatim di hotel Bela Internasional Ternate.
Dalam momen silaturahmi tersebut, sejumlah persoalan dipaparkan oleh DR. Mokhtar Adam sebagai penggagas acara. Menurut Mokhtar, saat ini pemerintah provinsi belum maksimal memperhatikan kebutuhan masyarakat Maluku Utara sehingga mereka sangat membutuhkan sentuhan pemerintah. Salah satunya adalah melaui program peningkatan gizi masyarakat. Lanjut Mokhtar, jika pemerintah daerah berkenaan dapat mengalokasikan anggaran sekitar 250 miliar saja untuk perbaikan Gizi dalam satu tahun anggaran maka anak anak desa di Maluku Utara akan tumbuh sehat, kuat dan akan menjadi generasi yang cerdas. Kegamangan DR. Mokhtar langsung ditanggapi gubenrur Maluku Utara Kh.Abdul Gani Kasuba dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Sebagai gubernur, ia (AGK) hingga kini masih tidak percaya dengan ketergantungan bahan pangan berupa Sayur, Tomat, Rica dan bawang dari Manado.
Menurut Gubernur, saat ini sudah banyak petani Maluku Utara yang mampu memproduksi bahan pangan tapi para pengusaha masih saja menyuplai pangan dari Manado. kendala petani Maluku Utara adalah belum maksimalnya distribusi hasil Pertanian ke kota dagang karena terbatasnya infrastruktur jalan dan tol laut. Oleh karena itu, selama Dua tahun kepemimpinannya telah memproitaskan pembangunan jalan lingkar Halmahera sebagi media utama jalur distribusi hasil Pertanian. ia juga perharap agar pengusaha dan para ekonom tidak membiarkan pemerintah merencanakan pembangunan di bidang pangan namun dapat begandengan tangan sehingga mampu menyelesaikan persoalan ketergantungan pangan dari luar Maluku Utara. saya minta agar para pakar ekonomi dan pelaku usaha tidak hanya memberikan kritik namun bersama pemerintah untuk "action" agar dapat melahirkan solusi seperti ketersediaan pangan dan membuka peluang kerja sehingga kita dapat meminimalisir penyediaan pangan yang sering didatangkan dari luar Maluku Utara. kata Gubernur Malut.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam paparan singkatnya siap menerima tawaran para ekonom Maluku Utara untuk mengirimkan 100 petani handal asalkan dikaji semua aspek sebelum disetujui. Ia bahkan sedikit bercanda akan mengirimkan tenanga perempuan single sehingga bisa berkeluarga di Maluku Utara dan tidak lagi ingat kembali ke Jawa Timur dalam waktu singkat.
"Saya tidak keberatan jika diminta untuk menyiapkan 100 tenanga petani jatim ke Malut asal dikaji dulu sebelum disetujui",Kata Soekarwo.
Ia juga menawarkan solusi jika ingin lepas dari ketergantungan pangan dari luar Malut maka harus buat satu keputusan gubernur untuk memberhentikan sulpai pangan dari luar Malut sehingga pengusaha lokal fokus mengkonsumsi pangan dari petani lokal. (Rks/01).