Ternate,20/03/17,- Setidaknya ada Empat harapan telah disampaikan sekaligus menjadi titipan Gubernur Maluku Utara Kh.Abdul Gani Kasuba Lc kepada Ketua Tim Pengkajian Strategik (TPS) Lemhanas Republik Indonesia, Prof.DR Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr dan seluruh rombongan pada saat melakukan jamuan makan malam dan ramah tamah di kediaman Gubernur Maluku Utara, Ternate.
Keempat harapan sekaligus titipan untuk disampaikan kepada pemerintah pusat adalah persoalan Keamanan laut, Perbatasan, Infrastruktur dan Tenaga Kerja Asing.
Menurut gubernur, provinsi Maluku Utara adalah provinsi kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 805 buah dan didominasi oleh laut. Oleh karena itu, persolanan keamanan laut menjadi skala proritas khususnya penawaancteehadap pencurian ikan di perairan Maluku Utara.
Terkait situasi keamanan di Maluku Utara saat ini, Gubernur memberikan apresiasi kepada TNI dan Polri yang telah bekerja dengan baik sehinga Maluku Utara aman dan damai. Namun ia tetap berharap pelayanan keamanan terus ditingkatkan.
Yang kedua adalah persoalan penjagaan wilayah perbatasan karena saat ini sering terjadi penyelundupan barang melalui perbatasan yang belum dikawal dengan baik sehingga terjadi transaksi barang-barang terlarang seperti Narkoba.
Yang Ketiga adalah peningkatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di kabupaten dan kota seperti di pulau Halmahera yang menghubungkan enam wailayah kabupaten dan kota. Jika akses jalan dan jembatan terpenuhi maka peningkatan kesejahteran rakyat pasti terlihat dengan jelas.
Dan, yang ke Empat adalah banyaknya tenaga kerja asing yang masuk ke Maluku Utara mulai melahirkan kecemburuan oleh masyarakat. Menurut gubernur, boleh saja ada tenaga asing asalkan diluar tenaga ahli bisa direkruit dan didominasi warga lokal.
Oleh karena itu, ia sangat berharap agar tim yang menjadikan Maluku Utara sebagai lokus kegiatan dapat mencatat semua harapan dan mengkaji sesuai dengan bidang kerja Lemhamas.
Terkait dengan usulan gubernur, Tim Pengkajian Strategik Lemhanas akan siap,untuk mengkaji bersama pemerintah dan instansi terkait dan kemudian akan membawa semua usulan ke pemerintah untuk mendiskusikan dengan pejabat terkait. Kemudian hasil dari diskusi tesebut, tim akan membuat sebuah naskah yang akan dijadikan pedoman pemerintah pusat dalam hal ini presiden untuk ditindaklanjuti.
Ketua Tim Pengkajian Strategik (TPS) Lemhanas Republik Indonesia, Prof.DR Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr menjelaskan bahwa kedatangan tim Lemhanas di Maluku Utara dalam rangka melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) pengkajian stratejik Kawasan Indonesia Timur guna pertumbuhan bidang ekonomi berkelanjutan dan inklusif dalam rangka ketahanan nasional.
Lanjut Djagal, Lemhanas sebagai sebuah lembaga yang didirikan oleh negara dengan tujuan untuk membantu pemerintah melakukan kajian stratejik konsepsional saat ini menjadikan Maluku Utara sebagai lokus kajian karena dilihat dari skala klasifikasi. pertama, Maluku Utara adalah salah satu provinsi yang berbatasan dengan langsung dengan negara luar dan kedua provinsi ini mengandung satu keunikan historis yaitu masih ada sistem kesultanan yang terjaga dengan baik.
Turut hadir dalam acara tersebut kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku Utara Dwi Tugas Waluyanto, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Maluku Utara dr. Amin Drakel dan sejumlah pimpinan SKPD lingkup provinsi Maluku Utara.(MC/01).